Penerbit Aseni
Penerbit Aseni
Penerbit Aseni

DETAIL BUKU

Rp 200.000
Judul : Rumah Pos 1957-2017 (Sejarah Kantor Pos)
Seri : -
ISBN :
Pengarang : Vita Priyambada
Terbit : 2022
Halaman : 569
Dimensi (mm) : 210x270
Sinopsis Pada mulanya postkantoor itu sebuah tempat di salah satu ruangan dalam   komplek   Stadhuis yang berfungsi untuk memeriksa, menyensor, dan mencatat surat-surat yang datang dari luar  negeri maupun yang hendak dikirim ke luar negeri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa tempat itu diresmikan langsung oleh Gubernur Jendeal Gustaaf Willem Baron van Imho pada tanggal 26 Agustus 1746 yang diberi nama postkantoor, dari istilah inilah kelak muncul kata kantor pos. Dari ruang kecil di dalam Stadhuis inilah kelak tumbuh berkembang sebuah institusi yang  kita sebut Pos. Sebuah institusi yang melayani aktivitas pengiriman surat, barang, hingga uang,  dari satu tempat ke tempat yang lain di mana pun di penjuru bumi. Kini kantor pos tidak hanya melayani pemerintah tetapi juga masyarakat, juga tidak ada lagi sensor seperti dulu, meskipun pemeriksaan materi kiriman masih tetap diberlakukan untuk hal-hal tertentu seperti pesan atau barang terlarang hingga yang membahayakan. Buku Rumah Pos (1957-2017) yang ditulis oleh Vita Priyambada sungguh menarik untuk dibaca dalam kerangka sejarah kantor pos seperti diuraikan di atas. Rumah pos pada hakikatnya adalah kantor pos juga. Rumah pos adalah buah dari inovasi para pendahulu PT Pos Indonesia  (Persero), yang melihat keterbatasan jarak, kesulitan medan, kondisi suatu masyarakat, yang tidak menghalangi usaha gigih untuk memberikan pelayanan pos hingga ke sudut bumi sekalipun. Dalam buku ini penulis menguraikan sejarah kelahiran rumah pos pada masa Hindia Belanda yang didirikan  di kantor-kantor pemerintahan desa atau kecamatan di daerah terpencil yang dikelola oleh pihak setempat. Kemudian rumah pos terus diadopsi pada masa Indonesia merdeka guna menjamin layanan pos tetap dapat menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan  Republik   Indonesia. Meski harus diakui, saat ini rumah pos semakin menyusut jumlahnya, namun kehadirannya di berbagai tempat masih menjadi andalan bagi masyarakat sekitarnya.